Desa Alaskandang Penghasil Gerabah

Dulu Desa Alaskandang Penghasil Gerabah tepatnya di dusun Panpan namun sekarang Gerabah desa Alaskandang sudah mulai berkurang dan hampir nyaris tidak ada.

Saat masih sekolah dasar dulu saya sering melihat-lihat pembuatan gerabah di rumah teman saya tiap ngaso (istirahat) atau pun pulang sekolah. Kadang juga sekedar ikut-ikutan membuat gerabah ..
Gerabah adalah perkakas yang terbuat dari tanah liat yang dibentuk kemudian dibakar untuk kemudian dijadikan alat-alat yang berguna membantu kehidupan dan Desa Alaskandang Penghasil Gerabah kini sudah mulai berkuang.

Cara pembuatan Gerabah Di Alaskandang
Tanah
Bahan dasar gerabah adalah tanah, namun bukan sembarang tanah yang dibutuhkan untuk membuat gerabah, tanah yang dibutuhkan di ambil dengan cara menggali secara langsung ke dalam tanah yang mengandung banyak tanah liat yang baik. Tanah liat yang baik berwarna merah coklat atau putih kecoklatan. Tanah liat yang telah digali kemudian dikumpulkan pada suatu tempat untuk proses selanjutnya.
Pengolahan Tanah
Tanah liat yang telah terkumpul tidak bisa llangsung dibuat gerabah tap tanah disiram air hingga basah merata kemudian didiamkan selama satu hingga dua hari. Setelah itu, kemudian tanah liat digiling/diolah agar lebih rekat dan liat. Pengolahan tanah disini dengan tujuan agar hasil dalam pembuatan gerabah bagus dan tanh tidak mudah pecah. Dalam pengolahan tanah dilakukan secara manual yaitu dengan cara di injak-injak.
Proses Pembuatan dan Pembentukan Gerabah
Setalah melewati proses penggilingan, maka tanah liat siap dibentuk sesuai dengan keinginan. Aneka bentuk dan disain dapat dihasilkan dari tanah liat. Seberapa banyak tanah liat dan berapa lama waktu yang diperlukan tergantung pada seberapa besar gerabah yang akan dihasilkan, bentuk dan disainnya. Perajin gerabah akan menggunakan kedua tangan untuk membentuk tanah liat dan kedua kaki untuk memutar alat pemutar (perbot). Kesamaan gerak dan konsentrasi sangat diperlukan untuk dapat melakukannya. Alat-alat yang digunakan yaitu alat pemutar (perbot), alat pemukul, batu bulat, kain kecil. Air juga sangat diperlukan untuk membentuk gerabah dengan baik.
Proses Penjemuran Gerabah
Setelah bentuk akhir telah terbentuk, maka diteruskan dengan penjemuran. Sebelum dijemur di bawah terik matahari, gerabah yang sudah agak mengeras dihaluskan dengan air dan kain kecil lalu dibatik dengan batu api. Setalah itu baru dijemur hingga benar-benar kering. Lamanya waktu penjemuran disesuaikan dengan cuaca dan panas matahari dan dari hasil penjemuran ini juga akan terlihat kualitas gerabah, jika saat di jemur gerabah pecah-pecah maka tanah liat yang diolah kurang sempurna.
Proses Pembakaran Gerabah
Setalah gerabah menjadi keras dan benar-benar kering, kemudian gerabah dikumpulkan dalam suatu tempat atau tungku pembakaran. Gerabah-gerabah tersebut kemudian dibakar selama beberapa jam hingga benar-benar keras. Proses ini dilakukan agar gerabah benar-benar keras dan tidak mudah pecah. Bahan bakar yang digunakan untuk proses pembakaran adalah jerami kering, daun kelapa kering ataupun kayu bakar.
Penyempurnaan Bentuk Gerabah
Dalam proses penyempurnaan bentuk gerabah dapat dilakukan dengan cara di cat dengan cat khusus sehingga terlihat indah dan menarik sehingga bernilai jual tinggi namun kalau di desa Alaskandang kebanyakan gerabah yang telah dibuat dibiarkan sesuai dengan warna dasarnya saja.

Popularity: 100% [?]

Tidak ada komentar